Inilah Jadwal Jam Kerja Organ Tubuh Manusia

Banyak sekali orang yang masih sering begadang yang pada akhirnya banyak timbul penyakit akibat kebiasaan begadang itu. Atau banyak anak yang susah tidur dan sering mengantuk dalam pelajaran di sekolah. Hal-hal seperti itu disebabkan karena mereka kurang memiliki pemahaman terhadap jam kerja organ tubuh kita. Organ tubuh kita mempunyai jam kerja sendiri–sendiri.
Setiap Organ tubuh memiliki waktu piket. Menurut ilmu Traditional Chinese Medicine (TCM), ada 12 organ utama dalam tubuh kita, yakni paru-paru, usus besar, lambung, limpa, jantung, usus kecil, kantung kemih, ginjal, selaput jantung, tiga pemanas, kandung empedu, dan hati. Untuk itu mari kita simak jadwal berikut

Soedirman 00

                Setiap setahun sekali di KMFT ada event follow up PPSMB (baca: Ospek) yang dikenal dengan The Engineering Leadership Workshop. Biasanya sih disingkat dengan kata TELESKOP. Ini nih acaranya pada anak-anak calon pengisi posisi strategis di lembaga masing-masing. Sebuah event dimana skill leadership benar-benar ditempa lebih dalam waktu yang sangat singkat (sekitar 2 hari kayaknya deh). Sekarang bukannya lagi bercerita sebagai peserta ya. Tapi sudah sebagai seorang panitia. Hoho.. Di teleskop 11 ini sesuai namaya, tentu saja pesertanya adalah para adik-adik angkatan 2011. Dan kami para angkatan 2010 yang baru saja menyelesaikan teleskop tahun lalu menjadi panita untuk teleskop 11 ini. Cerita ini ga bakal ada kalau aku tetap kolot dengan kemalasanku saat itu. Malas untuk ikut kepanitian dalam beberapa selang waktu.Tapi tetep aja ada satu orang yang super rese menuntutku untuk ikutan jadi panitia. Sebut saja “You-Know-Who" or "He-Who-Must-Not-Be-Named". Gilak emang dah ini orang, satu hari kotak masuk handphoneku bisa full cuma karena terror dari ini makhluk. Yasudahlah daripada ganggu tidur aku terima saja sudah. Dan ketika ku tanya posisi apa saja yang kosong ternyata hanya tersisa pemandu dan pubdekdok. Langsung saja ku ketik pemandu ASAP.  Cukup sudah kemediaan untuk saat ini dalam benakku. Dan dari sinilah  sebagai seorang pemandu di Teleskop 11 dimulai. Sebuah kisah dimana kesabaranku diuji bukan main (lebay).

                Langsung saja kita skip persiapan acara dan langsung ke Stadium General. Ketika dibacakan pembagian kelompok-kelompok teleskop ini aku berharap agar aku mendapatkan kelompok yang isinya anak-anak BEM atau siapapun yang aku kenal. Dan bukan satu orang melainkan seluruhnya. Bukannya ngarep tapi saya sangat berharap. Kenapa? Selain karena kalau ke orang-orang yang sudah dikenal maka saya dapat tegaan ke mereka dalam hal menghina dna juga untuk tidak membuatku mati gaya karena harus menjaga sikap. Masa iya kalau aku dapat adik pandu yang serius nanti tak bencadain terus. Pasti mereka ga respect lah. Oleh karena itu aku berharap agar tidak dapat banyak adik yang tidak ku kenal. Dan ternyata doaku tidak dikabulkan.

Kelompok Soedirman…

Nur Laila Maghfirah Aziz
Naim Rahatun
Rhea Rosanti
Syahrial
Doddy Dirgantara Putra
Bakti (lupa namanya)
Ardian Rizaldi Putra S
Ilhaq
Agasi Rizal Kurniawan

Dipandu oleh : Aulia Arman

Oh tuhaaann… kenapa kau begitu kejam padaku.. mereka semua tak ada yang aku kenal sama sekali. T..T

                Bahkan belum apa-apa saja sudah banyak celotehan seperti “waaahh.. sabar ya dik dipandu arman..”, “hahaha… arman..” dan semacamnya. Biasa emang kalau orang terkenal banyak aja yang iri #plak.
Oke sekarang saatnya JAIM! Begitu tekadku bulat seketika. Dan ketika memulai kepemanduan yang pertama untuk bagi tugas aku berbicara sesopan tidak mungkin sampai-sampai aku sendiri merasa mau muntah atas sikapku yang ku buat-buat tidak seperti biasanya. Lanjut ke malam pertama mereka mengerjakan tugas tari. Melihat mereka menari saya semakin tidak kuat untuk menahan ketawa yang saya tahan-tahan semenjak SG. Ketawa yang isinya ingin sekali memotivasi mereka sambil mengejek (?). Apalagi melihat cara mereka latihan tari yang ironis seperti itu. Sampai akhirnya di hari kedua setelah SG kelompokku ini ketambahan seorang anggota dan itu adalah anak BEM. Namun yang satu ini tidaklah ku kenal sehingga ia pun tidak tahu seperti apa sifat asliku. Alhamdulillah. Aku masih bisa bersandirwa picisan ini. Nama anak Tersebut adalah Zaky Dzulfikar Harun. Selamat datang zaky ke mimpi burukmu. Kesalan pertamamu adalah kamu dipandu saya xD.

                Malam kedua latihan pun terlewati dengan tidak ada perubahan dengan bertambahnya 2 dua orang. Zaky dihitung dua ya. Dan hari pertama Teleskop akhirnya tiba juga. Di hari inipun aku masih saja memainkan sandiwara picisan tersebut. Hingga aku merasakan sesuatu yang kurang dari kelompok ini. Mereka sudah kompak kok, sudah akrab, sudah ramai, tapi ada satu yang kurang dari mereka. Kurang hidup. Masih mengikuti permainan yang ada. Tidak ada improvisasi. Dan puncak adalah saat siang hari menjelang shalat Dzuhur. Melihat bahwa ternyata mereka memang pada dasarnya sudah koplak semua. Naim yang suka nahan-nahan ketawa sendiri, zaky yang ketawa mulu dengan muka lemesnya, doddy dengan posisi tangannya dan kata “kok bisa gitu..”, lila dengan keanehannya, dan yang lainnya juga. Langsung saja kalimat “oke.. sekarang saatnya ga jaim-jaim lagi sama kalian. Berarti kita harus totalitas.. totalitas baik.. atau totalitas malu-maluin… oke?”. Yak niatku untuk jaim sudah patah di sesi ini. Dan alhasil sifatku pun keluar semua. Sepanjang acara berlangsung aku kembali menjadi orang luar biasa ramai yang seakan-akan tidak pernah kehabisan keceriaan. Sampai-sampai sedikit memalukan mungkin kalau di mata orang lain. Dan mereka pun keluar semua deh noraknya #eh. Dan hari pertama pun selesai

                Hari kedua Teleskop merupakan hari dimana isinya adalah outbound. Bahkan di outbound ini saja saya dipermainkan. Dipermainkan oleh adik pandu sendiri saat mereka kalah game di pos pertama -..-
Sungguh tega memang mereka. Dan lanjut ke pos-pos selanjutnya dimana kelakuan kami di luar imajinasi para panitia, maksudnya tidak hanya bersikap mengikuti acara. Sampai terjadilah insiden yang saya alami saat kami tidak berhasil mendapatkan bantuan transportasi apapun dengan kemampuan melobi yang sudah mereka dapat saat hari pertama. Namun tidak masalah lah. Sebab mereka sudah menunjukkan keberanian untuk melobi dan cara melobi yang baik saat ke menwa, ke sarang polisi dan juga ke rektorat. Meskipun hasilnya nihil tapi aku sangat bangga terhadap mereka. Mereka berani mencoba sesuatu yang aku yakin kelompok lain tidak lakukan, seperti ke sarang polisi dan melobi disana. Bahkan sebenarnya  mereka hampir mendapatkan bantuan, hanya saja jumlah kami yang memang terlalu banyak. Untuk membuat mereka tidak sedih dan tetap mendapatkan esensi dari acara yang berlangsung, ini adalah tugasku sebagai seorang pemandu. Dan dengan sedikit kata-kata ajaib, kami kembali ke fakultas teknik dengan bangga dan lapang dada. Selain outbound ada juga penampilan tari yang sudah bermalam-malam mereka latihan. Namun tak usah saya ceritakan ya. Karena saat kalian menarikan tarian piring itu semua orang memerhatikan dengan serius dan panitia-panitia bilang kepada saya bahwa tarian kalian bagus sekali. Dan tidak keluar dari permintaan yang hanya tarian, bukan tarian + drama. Di akhir drama inipun kalian semakin membuat saya bangga dengan hadiah yang kalian berikan. Memang bukan sesuatu yang mahal, tapi komentar-komentar kalian itu berkesan buat saya. Meskin rata-rata ejekan semua -..-

                Yah memang kita tidak bisa sampai pos terakhir karena memang waktunya yang tidak cukup. Namun sudah ku lunasi dengan olah raga bersepeda ke antah berantah yang akan ku ceritakan selanjutnya. Malah ada poin ++nya nih. Kita main-main tidak hanya satu kali ini saja.. tapi aka ada acara main-main selanjutnya… karena bersama Aulia Arman selalu ada keseruan dan keceriaan. Jadi siap-siap saja ya ketika nanti ada ajakan jalan-jalan dariku hai Soedirman :-D
*kurang syahrial nih, posenya saya gantikan kn jadinya -..-