Angka 1 itu?


Kenapa harus angka 1?
Kenapa bukan angka 8 yang nggak putus, atau angka 6 dan 9 yang berkebalikan (emang yin yang orang timur -..-“)
Bukan karena angka 1 berarti adalah pemenang kan?
Bukan..
Angka satu sebenarnya bukan angka yang paling aku suka. Yang paling aku suka adalah angka 5, karena itu mempunyai banyak arti.
Tapi disini kita berbicara tentang arti.


Angka 1 itu penginisiasi.
Sebab angka 1 itu muncul untuk membawa variabel lain. Coba lihat variabel X. Itu kn konstantanya 1 dan pangkatnya 1 juga. Kalau nggak ada 1 ntar jadinya 0. Terus kalau berkembang jadi 2X, X2, 3X, …, nXn. Jadi angka satu itu menjadi pemulai atau biasnaya kita sebut dengna inisiator.

Angka 1 itu setia.
Karena setiap tahapan selanjutnya juga ada angka 1. Misal 2X. Itu kn 1*2X.
Jadi sebenernya angka 1 itu selalu ada (maksa banget deh)


Angka 1 itu pemalu.
Coba lihat tadi. Ketika variabel X muncul maka angka 1 itu ngumpet. Dia malu untuk tampil bersama X.
Kita anggap X itu adalah kebaikan. Setelah kebaikan itu ada, kan nggak baik juga kalau kita ngaku-ngaku yang membawa atau membuat kebaikan itu. Jadi nggak usahlah kita ikutan tampil juga. Cukup kebaikannya yang tampil dan membawa kebermanfaatan.


Angka 1 itu pemberani.
Berani memulai dan berani memimpin. Coba cek urutan yang benar itu 1234567890 atau 0123456789?
Di keyboar PC aja yang ada 1234567890 kan ya?


Angka 1 itu satu dari 2 angka penting.
Angka penting itu kan cuma 0 dan 1. Coba lihat aja bahasa mesin itu kan biner. Biner cuma ada 1 dan 0.
(oke yang ini bisa diabaikan karena random)


Dan yang paling suka à Angka 1 itu merepresentasikan imajinasi.
Dari semua sifat-sifatnya itu, angka satu itu mirip dengan imajinasi (Maksudnya impian ya) kita. 1  itu mudah.
1 * 1 = 1
1 : 1 = 1
1 ^ 1 = 1
(1) ^ ½ =1
Seperti halnya impian kita. Yang namanya impian itu harus kuat. Mau bertingkat, atau diganggu tidak akan berubah valuenya
Kenapa nggak ada (+) atau (-)?
Karena (+) atau (-) itu berarti faktor eksternal. Berbeda dengan (*) yang dimaksudkan bertingkat, dan (:) berarti gangguan.


 Tapi ada satu yang kurang dari angka 1 ini. Angka 1 cuma mampu menduduki peringkat kedua dalam hidupku. Tetap saja angka 5 jauh lebih berkesan.
Hahahaha

xD










-----------------------------------------------------
Ditengah malam yang penuh dengan imajinasi

Ied Qurban (2)


“Rasanya ied kali ini bakal membosankan..” awalnya hatiku merasa seperti itu.
Disaat anak-anak yang biasanya ikut main-main seperti krisu, harban, zakoy, michi pulang. Aku dan yang lainnya lebih memilih untuk menikmati jogja lebih lama.
Sebenernya sih mau pulang tapi karena keterbatasan uang dan juga waktu jadinya males pulang deh
-..-
BOSAAAAN!
Di sekre seperti ini mana ada kiriman daging tiba-tiba coba. Sementara ini naga di perut pengen banget makan daging.

Tiba-tiba ada sms “eh aku dapet jatah daging nih”
dengan cepat langsung kubalas “masak-masak di BEM aja”
dan langsung sudah aku beli beberapa bahan yang sekiranya bakal diperlukan
Yang jelas kalau makan bersamaku tidak mungkin cuma lauk aja. Pasti ada sayurannya juga :9
Jadi aku menentukan kalau kita akan masak Daging Lada Hitam, Cah Kangkung Tauco, Kentang Goreng

Ya yang membeli siapa? Kelamaan kalau berunding jadi inisiatif aku sama alay aja yang beli deh.
Sampai mirota kampus kita berdua kebingungan beli apa meskipun sudah ada listnya. Soalnya ada beberapa yang memang bikin bingung. Misal di list tulisannya 1 siung bawang putih.
Heww.. masa ke mirota cuma ngambil satu siung. Kan malu juga nih >..<
Gini nih kalau cowok yang beli, lebih banyak gengsinya.
Ada juga ketika mau ngambil jahe. Nah disana ada 4 tempat yg mirip-mirip jahe. Tau sih jahe yang mana, tapi yang 3 sisanya selain kunyit apa ya? O..o

Ah peduli amat deh, yang penting yang dibutuhkan sudah terbeli.

 

Personil kali ini ada aku yang paling keren, Doi, Alay, Atul beserta temannya Rizka, Syarap yang tiba-tiba muncul, Bardi dan temannya yang ikut memberikan investasi daging yaitu Cahyo, Si Nabi Gadungan, Anak Metal takut kucing, Surya, dan siapa lagi ya?
Kemudian ketika sesi memasak masing-masing dibagi job desk. Misalnya Doi yang megang spatula, Aku yg asistensiin Doi dengan memberi takaran rasa berhubung seleraku paling tinggi xD, Rahmadi yang juga membantu aku memotong sebelum aku membantu Doi, Para perempuan belum siap #eh ngupasin kentang, dan lain-lain deh.
Yah pokoknya hari ini kita sudah membuktikan bahwa anak teknik pun pandai memasak bahkan yang putra jauh lebih pandai dari yang putri (Siapa yang berani protes!)

 Yang paling lucu adalah ketika sedang memasak cah kangkung. Si Atul malah dengan santainya memasukkan seluruh sayuran serempak ke dalam wajan. -..-“
Tul.. tul.. kamu ini bener-bener dah >..<
Kemudian ketika aku bilang ke Doi untuk memasukkan tauco segera, dia malah bertanya “Tauco apaan?”
Diikuti juga dengan suara anak-anak yang lain
“Tauco apaan tuh?”
“Iya tauco itu apa?”
“Tauco?”
“Tauco itu enak ga?” (oke yang baris ini bohong ya)
Serius lo semua pada nggak tau tauco? Pada ngapain aja sih selama ini? -..-
Dan ketika aku bertanya ke Alay “Lay, Tauco mana?”
“emang tadi beli tauco?” balasnya
“Lah emg tadi aku nggak beli tauco?”
“nggak mas!”
“kalau kecap asin?”
“nggak juga mas”
gini nih kalau cowok yang beli, ada aja yang salah >..<
malah tiba-tiba muncul saus tiram di dalam keresek belanjaan. Kayaknya salah ngambil deh -..-
Jadinya malah kita bikin cah kangkung saus tiram deh. Yang penting ada sayur. Walau cah kangkung tauco lebih enak sebenarnya T..T

Dan malah muncul beberapa menu tambahan seperti es krim, spagheti bolognese, dan sate (yang ini mah mainstream bener)

Dan inilah hasil masakan kami


 
 

Kira-kira 9,5/10 lah. Luar biasa kan? Mendekati sempurna loh.
Selera siapa dulu coba? :9

 

 
Selain mendapatkan kenyang, ada hal juga yang didapat. Seperti teman baru, kebersamaan dan juga momen luar biasa yang tidak kalah dengan ketika kita ied bersama keluarga.
Terima kasih untuk makanannya malam ini ya keluarga BEM KMFT UGM :-D



Oh iya, hari kedua kita juga masak-masak loh, ini menunya :
1. Sop Tulang Sapi
2. Kambing Lada Hitam (Versi Nabi Gadungan dan Anak Metal Takut Kucing)

 
 
 
 
_______________________________________________________________
Sekretariat BEM KMFT
Tempat para penyamun yang ga bisa pulang


Soedirman 01


Akhirnya kupostingkan juga tulisan ini setelah kepending sekian lama (lebih tepatnya lupa di upload xD)
__________________________________________________________________________________

 

Hari ini waktunya membayar hutangku yang belum lunas kepada anak-anak Soedirman.
Bukan hutang berupa uang tunai tentunya.
Ngapain juga aku berhutang ke mereka -..-

Lebih tepatnya ada hutang mengajak mereka sampai ke Alun-alun Lor Yogyakarta yang nggak kesampaian karena kemaren kita gagal ketika outbound Teleskop >..<
Jadi aku menjanjikan kepada mereka untuk jalan-jalan bersepedah kesana. Udah jalan-jalan pake sepedah pula. Harusnya namanya sepedah-sepedah kali ya?
Geje~
Oke mari kita lupakan ketidakjelasan sebentar diatas.

Kali ini kita Cuma berlima. Aku yang paling keren xD. Naim yang paling bahagia sepertinya karena ketawa terus. Lila yang paling bawel. Ardian yang paling easy going tapi rebek. Dan Syahrial yang paling sok kalem -..-
Sebenernya ada juga ilhaq yang sudah datang tapi ternyata tidak bisa ikut karena menyiapkan acara tabligh akbar di KPFT. Nggak kayak lila sama naim yang kabur #eh
Sementara yang lain sedang asik jalan-jalan sendiri di mimpi masing-masing sepertinya
ckckck

Keraton, tujuan kedua setelah Alun-alun Lor
 
Dari kiri : Lila, Naim, Ardian, Syahrial

 
Kami semua start dari Sekretariat BEM KMFT UGM. Dan tujuan pertama kita adalah Alun-alun Lor Yogyakarta.
Sesampainya disana kita foto-foto tentunya. Ngapain lagi coba?
Tujuan selanjutnya?
Kagak ngerti dah.. bawaannya kita muter-muter aja deh.. ke Alun-alun Kidul terus balik lagi ke kampus dan lanjut sarapan bareng (walau udah telat jam sarapan untukku).
Yah memang simpel Cuma sebatas bersepedah ria bersama. Tapi karena bersama mereka mungkin itu jadi kenangan yang memiliki nilai tertentu.

Lain kali sepedahan lagi yuk… ;-)

Ied Qurban (1)


“Aku mau ke maskam” kataku pada anak-anak di sekre pada malam menjelang idul adha (udah masuk sih sebenernya). Ini tahun ketigaku di kampus biru ini dan aku belum pernah ied di maskam. Memang bukan sesuatu yang wajin sih. Tapi kan pengeeen juga punya momen ied di Masjid Kampus sendiri yang megah itu >..<
Oke pokoknya aku harus shalat di Maskam tahun ini.
Biar bener-bener kesampaian pun aku sudah menyiapkan peralatan nginap di sekre. Jadi mandi disana dan berangkat dari sana.
Namanya mahasiswa biasanya (mayoritas) kan kalau sudah di kamar sendiri bawaannya mager. Ntar malah ujung-ujungnya ga mau jauh-jauh deh.
Ga maoooooo!


Iniloh Maskam (Udah pada tau kali)
Mulai dari ngajak madi yang akhirnya menolak karena lebih memilih shalat di pogung yang lebih dekat dari kosannya. Surya yang akhirnya setuju ikut tapi nggak ikut nginap. Ali yang ikut nginap juga sampai sedia peralatan mandi dan baju ganti (tapi lupa bawa handuk.. DODOL!). Dan eja yang ikut ke maskam tapi berangkat dari kontrakannya.
Yeiy.. mission retrieved (diambil bukan diterima masak -..-“)

Keesokan paginya bangun pagi-pagi sesuai rencana semula dan bangunin si ali untuk bergegas shalat shubuh. Ketika aku tunggu di mustek “kok ini anak ga muncul-muncul?” ucapku sambil bolak-balik muter-muter
Udah bolak-balik, muter-muter pula. Keciri seberapa gregetannya kan?
“ah kelamaan”, langsung saja kutinggal dia shalat shubuh.
Selesai itu langsung deh mandi di kamar mandi muster dengan peralatan mandi baru (yang lama udah abis)
pas balik-balik ternyata si ali malah tidur lagi.. dan ketika kubangunkan malah ngomel-ngomel nggak aku bangunin.. What the !

Selesai itu bocah mandi langsung kita menuju ke maskam dengan menunggangi si vixion. Karena kupikir kalau lewat timur banyak akhwat jadi muter lewat barat aja deh yang berarti melewati GSP.
Ketika melewati GSP ternyata ada shalat ied disana.
“berarti Maskam kalau shalat di lapangan GSP toh. Yaudah gpp lah.. setidaknya shalat dengan mayoritas anak UGM.. tapi kok sepi yaa?”
parkir motor… *kucuk kucuk kucuk* ambil shaff
“mas, aku belum wudhu”
The heck !
“yaudah wudhu sana di kamar mandi GSP”
pas balik-balik.. “airnya abis eh, aku tayamum ini”
Asli nih anak… ga tau harus ngomong apa >..<
tapi karena emg shalat ied mau dimulai jadi mungkin ya dibolehkan, Wallahu a’lam bish-shawabi
aku jadi merasa berdosa juga ini -..-

Dan ketika mau dimulai shalatnya, panitia berkata “Berhubung masjid sudah mulai, kita akan mulai lagi dengan toleransi 3 menit untuk yang sedang berjalan menuju kesini”.
APAA?!
MASJID?
TERUS INI APA?
jangan-jangan di Maskam ada sendiri. Dan ini bukan yang dari Maskam?
@#!$T%!U*
selesai shalat dan mendengarkan khotbah langsung aku melewati Maskam sebagai jalan pulang (hitung-hitung sebagai sunah).
Dan ternyata benar.. Maskam ada sendiri..

MISSION FAILED!
Huaaa…. Gagal mencapai keinginan T..T
Pokoknya tahun depan harus kesampaian. Tahun terakhir nih >..<
Ya Allah ijinkan hambamu mencapainya :’)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekretariat BEMKMFT UGM, Sleman, Yogyakarta
Penyesalan gagalnya kesampaian apa yang diinginkan
Dan pusingnya karena kebanyakan makan daging sampai ingus berbau kaldu



Life is Smile

Suatu ketika ada seseorang yang bertanya padaku dengan sesuatu, maka aku menjawabnya dengan ketawa hingga ia terheran-heran.
He : "kok ketawa mas? jadi jawabannya apa?"
Me : "Nah itu jawabannya, tertawa"
He : (terheran-heran)
Me : "Karena tertawa dapat dipahami oleh siapapun. Bahkan oleh anak kecil yang logikanya belum berkembang. Jadi untuk memahami hidup kita perlu selalu menikmati hidup."
^_^


Jogjakarta, 20 Oktober 2012
Di tengah keasingan kota yang merupakan miniatur indonesia

My Best Friends (Kelabang)





Suddenly.. i miss them :')

Jogjakarta, 19 Oktober 2012
Setelah makan bersama sang adik :-)


Memasuki Tahun ke-21


Genap sudah 20 tahun. Ya hari ini aku telah menyentuh kepala dua dalam umurku yang menandakan bahwa hari ini pasti bakal terjadi penganiaayan terhadap diriku. Oh maaan~Tahun lalu memang aku sangat kesal karena para teman-temanku yang luar biasa mengerjaiku dengan terigu dan telur. Tidak sesuai dengan idealismeku yang menghargai makanan. Bayangkan men.. terigu + telur = jaket rusak. Padahal seharusnya kan campuran telur dan terigu bisa dibuat bolu :-9

Dimulai dari malam sebelum tepat aku berumur 20 tahun.

“kamu sudah mematahkan hati adik-adik gardamu mas..”
What? Damn..
kenapa jadi aku yang dimarahi? Jelas-jelas aku tidak bilang kalau tanggal 17 aku bisa, bahkan aku sudah bilang kalau tanggal 17 aku ada agenda.. secara itu hari ulang tahunku coba. Hari dimana sudah pasti ada janji dengan orang-orang spesial #eh
Dan lucunya yang ngomel bukan cuma satu dua orang, tapi lebih dari itu. Haduuuhhh….
Akhirnya aku pun mengorbankan agenda soreku dengan menggesernya menjadi pagi hari. Buset terpaksa bolos kuliah lagi deh -..-a
masa di hari ulang tahun aku bolos kuliah sih? Tapi mau apa lagi, relakan saja demi agenda dan adik-adik garda. Pagi-pagi berangkat ke babarsari naik sepeda. Monjali – Babarsari bolak-balik. Sepulang dari Babarsari ternyata jam tanganku sudah menunjuk ke angkat 1. WHAT THE? Belum sarapan, belum makan siang eh udah masuk jam mengasistesikan gambar teknik. Mau telat juga ga enak sama adik-adik praktikum. Karena di praktikum yang ini bukan dosen yang mengajar dengan diasistensikan mahasiswa. Melainkan Mahasiswa yang mengajar sebagai asisten dosen. Sistem yang bagus karena kerjaan asisten jadi lebih jelas. Otomatis tanggung jawabku lebih berat.

 
Ya sudah lah, ga makan siang gpp lah.. nanti aja makan malam sesuai jadwal yang telah ku atur. Selesai asisten gambar teknik lansung aku mencari adik-adik gardaku.Detik demi detik ku menunggu (lebay) hahaha. Menunggu karena membuat menunggu. Yah aku tahu kalau di BEM anak-anak sudah menungguku untuk mengerjaiku sampai-sampai mengadakan rapat KRT segala. Namun karena aku ada janji jadi terpaksa aku menghindari mereka. Maklum jadwal hari ini buatku sedikit lebih padat daripada biasanya.
Begitu kumpul ternyata sampai jam 6 kita nggak ngapa-ngapain. Perasaanku mulai bercampur aduk ini. Sebenernya pengen marah karena mereka sudah menyia-nyiakan waktuku yang berharga. Hingga jam 7 malam pun belum ngapa-ngapain. Mana Fathan si ketua kelompok memaksaku ke BEM dengan dalih anak-anak sudah menungguku.

“Tetott…” itu lah ekspresi yang mungkin mampu aku deskripsikan akan betapa pasrahnya aku untuk tetap melanjutkan agendaku yang tersisa. Yaitu wawancara pekerjaan untuk mendapatkan title “Game Tester”. Dari perusahaan berlevel Internasional pula. Hufftt.. T_T
Oke sudah aku ke BEM dengan segala kepasrahan dan membiarkan hal-hal baik pergi begitu saja.
Dan tentunya dengan mental siap sakit karena kondisiku sudah semakin parah.

 

Setidaknya ada yang berbeda antara tahun lalu dengan tahun ini. Hal-hal tersebut adalah :

  1. Tahun lalu aku mendapatkan sesuatu dan tahun ini aku kehilangan sesuatu
  2. Tahun lalu aku masih mencari-cara kesempatan untuk mendapatkan nafkah sendiri, sedangkan tahun ini aku membuang kesempatan tersebut.
  3. Tahun lalu aku kesal karena mereka melemparku dengan makanan. Sebuah anugrah yang seharusnya kita manfaatkan. Sedangkan tahun ini entah bagaimana aku harus berekspresi. Aku tidak bisa mengekspresikan apa-apa.

“Manusia sungguh makhluk yang unik ya Allah… terima kasih telah mempertemukanku dengan mereka semua. Karena merekalah aku bisa bertahan pada idealismeku ^_^”
*Setidaknya masih ada hadiah terbaik dari sang pencipta.

 
 
Sekre BEM KMFT UGM
Saat dimana tak tahu harus berkata apa

Kuliner : Sushi Bar


“malam ini diganti tugas ya, coba buat artikel tentang tema yang sudah ditentukan.”

Damn. Agenda malam ini batal, padahal ada banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan kepada sang kakak. T_T
“Penaaat…!”, Teriakku dalam hati. Kalau jalan baik sudah nggak bisa berarti waktunya refresh dengan cara yang masih baik juga. Cuma sedikit lebih euforia saja. Seperti zaman-zaman ketika masih harban dulu deh. Yaitu
nongkrong!
Kebiasaanku ketika sedang dalam keadaan sumpek seperti ini memang hanya bisa dinetralkan oleh hal-hal yang mampu membuatku merasa menjadi diri sendiri. Entah itu diri sendiri di masa lalu ataupun di masa sekarang.
Tapi makan sama siapa coba? Ini di jogja, bukan di bekasi ataupun cibubur dimana aku bisa dengan mudahnya mengajak keluar orang makan dengan caraku.

#pasrah

“Ada yang mau PH?”, teriak si gendut kepada seluruh mahluk-mahluk menyedihkan yang siap memfosil di sekre. Pucuk di cinta ulampun tiba nih. Dengan cepat aku membalas seruannya, “akuuu..”.
“Lagi pengen PH nih. Tapi aku pulang dulu ya mas, cuma mau ngambil baju buat nginep”.
“Oke deh”, timpalku menjawab.

Setelah si gendut kembali dari mengambil amunisi pakaiannya. Ternyata si bocah KPU ini juga mau ikut toh, yaudah nunggu lagi deh. Tapi daripada bosan menunggu keliling akhirnya kami memutuskan untuk keliling KPFT mencara mangsa yang dapat kami hina.
Eh ada bocah sipil ternyata, pantas nggak balas sms ajakan makanku. Padahal ia merupakan teman kuliner kami yang loyal saat memang sedang pingin makan normal. Sibuk menggambar ternyata. Ketawanya simpan aja deh, abisnya mukanya serius.
Berjalan sedikit eh ketemu si ponyo.. “haha.. haha.. haha..”, tawaku mengejek ponyo yang sedang sibuk bikin laporan di KPFT. “Bikin laporan aja mesti kumpul, malam minggu tuh waktunya main”, ejekku padanya. Hahahaha
“si adik KAOku yang terbuang mana nyo? Biasanya dia juga sibuk ngerjain tugas?”, tanyaku.
“tuh di sana”, jawab ponyo.
“Ngapain mas arman disini?”, sahutnya ketus mengetahui keberadaanku.
“haha.. haha.. haha..”, reflekku ketawa… hahaha
Memang ya Allah itu adil. Aku yang sedang stres karena amanah disana-sini ternyata sebanding dengan tugasku yang kosong plong. Sama halnya dengan mereka yang masih bersantai di organisasi tapi terbebani dengan tugas-tugasnya… hahahaha
life is free man ~

Yasudahlah, kalau terlalu banyak menulis kisahku menghina mereka mungkin satu halaman tidak akan cukup. Secara kalau aku mengejek seseorang karena kebebasan yang terengut pasti ga bakal abis-abis. Anggap aja sudah selesai dan kita langsung berangkat ke PH.

“Wah mas, penuh gini “, kata si gendut ketika kami sampai di depan PH.
“Pindah aja deh, gimana kalau ke utara monjali. Disana banyak tempat makan macam-macam tuh.”
Dan perjalan kami menc ari tempat makan yang baru pun berlangsung dengan hikmat. Apalagi ditambah dengan lagu rock ‘Belajar Membaca’ dan juga pengulangan lagu ‘Anak TK’.

“A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z…”
what the heck is this song? Lagu rock kok isinya cuma teks anak TK begini.
Koplak..! untung aja aku ga kalah koplaknya jadinya nyambung deh #eh
yah tapi masih mending sih dibanding lagu ‘anak TK’… hahaha

Lagu tadi cuma selingan ya sembari mencari rumah makan yang beruntung mendapatkan tamu keren sepertiku. Dan ternyata kita lebih tertarik dengan “SUSHI BAR”

Sesampainya disana kita ditanya oleh pelayan “Seafood atau sushi bar mas”.
Sambil ragu-ragu kita menjawab “Sushi bar aja mas” dan kita diantarkan langsung ke bar. BAR BENERAN WOI! Dan tempatnya ternyata garden resto begini… keren abis! Pas banget dah dengan kita yang mau nongkrong.
Selain tempatnya yang menjual suasana nongrong di taman, ada live singernya, dan ada meja billiar. Sayang kita sedang malas main biliard.
Meskipun jadinya cuma makan Sushi salmon, miso soup dan minum ocha. Tapi ternyata suasanya yang seperti ini mampu menahan kami untuk beneran nongkrong lumayan lama lah dibandingkan waktu yang dihabiskan untuk makan. :-9
 





 
 
Oke aku akui tempat ini tergolong murah untuk fasilitas yang seperti ini. Bahkan rasa sumpekku pun hilang semenjak masuk ke dalam bar. Masuk referensi buat tempat nongkrong selanjutnya deh.
“Kapan lagi ya kesini? Minggu depan pas milad aja deh”, tanyaku sambil menjawab sendiri dalam hati saat meninggalkan sushi bar. ^_^