Renungan Kala Akhir Ujian

Horee~ ujian sudah hampir berakhir.
sudah hampir 2 minggu ini dilalui dengan menjadi kupu-kupu. Menjadi mahasiswa yang kerjanya kuliah pulang karena sedang minggu-minggu ujian. Jujur sebenarnya ujian akhir semester kali ini rasanya santai banget, ga terlalu bikin stres seperti biasanya.
Secara setiap hari setelah ujian langsung pulang dan belajar sendiri untuk persiapan ujian selanjutnya sampai sore. Malamnya lanjut belajar kelompok. (oh maan.. aku melanggar peraturan yang aku buat sendiri).
Dan lagi aku selalu keluar pertama pula #gaya B-)
Bukannya berarti ga bisa ya. Keluar itu terjadi setelah aku memastikan bahwa sudah mentok apa yang bisa aku lalukan selama masih sejalan dengan idealismeku.
Idealismeku adalah :

Nilai bukan segalanya. Nilai ada bonus. Dan ilmu yang bermanfaat adalah hadiah yang sebenarnya. Daripada menyontek lebih baik langsung keluar. Lebih menjaga harga diri.

Namun layaknya manusia yang tidak pernah selalu benar. Di ujian yang terakhir ini, Responsi Praktikum Teknologi Sensor aku lalai dan melupakan idealisme tersebut. Aku terpaku pada kelancaran yang linear tersebut sehingga di ujian terakhir ini aku justru ikut berbaur dan mengupayakan mendapatkan nilai A. Sedangkan hakikat dari ilmu tersebut telah ku kesampingkan hanya demi satu huruf tersebut. :-(
Astagfirulllah... #istigfar
dan juga Alhamdulillah karena Allah SWT masih mengingatkanku dengan memberikan nilai yang sudah pasti tidak A. Mungkin B.
Namun C pun aku rela karena apapun nilainya, itu hanya mengingatkanku akan betapa lemahnya diri ini. :-(

Terima kasih atas peringatanMu.
Atas penjagaanMu terhadap nilai yang ku pertahankan.
Semoga ini menjadi tamparan keras untuk kebaikan selanjutnya.
:-)

-----------------------------------------------------------------------------------------
Menatap gelapnya langit dan dinginnya malam di Fakultas Teknik.
Dalam renungan atas lemahnya diri ini.
-----------------------------------------------------------------------------------------