Memasuki Tahun ke-21


Genap sudah 20 tahun. Ya hari ini aku telah menyentuh kepala dua dalam umurku yang menandakan bahwa hari ini pasti bakal terjadi penganiaayan terhadap diriku. Oh maaan~Tahun lalu memang aku sangat kesal karena para teman-temanku yang luar biasa mengerjaiku dengan terigu dan telur. Tidak sesuai dengan idealismeku yang menghargai makanan. Bayangkan men.. terigu + telur = jaket rusak. Padahal seharusnya kan campuran telur dan terigu bisa dibuat bolu :-9

Dimulai dari malam sebelum tepat aku berumur 20 tahun.

“kamu sudah mematahkan hati adik-adik gardamu mas..”
What? Damn..
kenapa jadi aku yang dimarahi? Jelas-jelas aku tidak bilang kalau tanggal 17 aku bisa, bahkan aku sudah bilang kalau tanggal 17 aku ada agenda.. secara itu hari ulang tahunku coba. Hari dimana sudah pasti ada janji dengan orang-orang spesial #eh
Dan lucunya yang ngomel bukan cuma satu dua orang, tapi lebih dari itu. Haduuuhhh….
Akhirnya aku pun mengorbankan agenda soreku dengan menggesernya menjadi pagi hari. Buset terpaksa bolos kuliah lagi deh -..-a
masa di hari ulang tahun aku bolos kuliah sih? Tapi mau apa lagi, relakan saja demi agenda dan adik-adik garda. Pagi-pagi berangkat ke babarsari naik sepeda. Monjali – Babarsari bolak-balik. Sepulang dari Babarsari ternyata jam tanganku sudah menunjuk ke angkat 1. WHAT THE? Belum sarapan, belum makan siang eh udah masuk jam mengasistesikan gambar teknik. Mau telat juga ga enak sama adik-adik praktikum. Karena di praktikum yang ini bukan dosen yang mengajar dengan diasistensikan mahasiswa. Melainkan Mahasiswa yang mengajar sebagai asisten dosen. Sistem yang bagus karena kerjaan asisten jadi lebih jelas. Otomatis tanggung jawabku lebih berat.

 
Ya sudah lah, ga makan siang gpp lah.. nanti aja makan malam sesuai jadwal yang telah ku atur. Selesai asisten gambar teknik lansung aku mencari adik-adik gardaku.Detik demi detik ku menunggu (lebay) hahaha. Menunggu karena membuat menunggu. Yah aku tahu kalau di BEM anak-anak sudah menungguku untuk mengerjaiku sampai-sampai mengadakan rapat KRT segala. Namun karena aku ada janji jadi terpaksa aku menghindari mereka. Maklum jadwal hari ini buatku sedikit lebih padat daripada biasanya.
Begitu kumpul ternyata sampai jam 6 kita nggak ngapa-ngapain. Perasaanku mulai bercampur aduk ini. Sebenernya pengen marah karena mereka sudah menyia-nyiakan waktuku yang berharga. Hingga jam 7 malam pun belum ngapa-ngapain. Mana Fathan si ketua kelompok memaksaku ke BEM dengan dalih anak-anak sudah menungguku.

“Tetott…” itu lah ekspresi yang mungkin mampu aku deskripsikan akan betapa pasrahnya aku untuk tetap melanjutkan agendaku yang tersisa. Yaitu wawancara pekerjaan untuk mendapatkan title “Game Tester”. Dari perusahaan berlevel Internasional pula. Hufftt.. T_T
Oke sudah aku ke BEM dengan segala kepasrahan dan membiarkan hal-hal baik pergi begitu saja.
Dan tentunya dengan mental siap sakit karena kondisiku sudah semakin parah.

 

Setidaknya ada yang berbeda antara tahun lalu dengan tahun ini. Hal-hal tersebut adalah :

  1. Tahun lalu aku mendapatkan sesuatu dan tahun ini aku kehilangan sesuatu
  2. Tahun lalu aku masih mencari-cara kesempatan untuk mendapatkan nafkah sendiri, sedangkan tahun ini aku membuang kesempatan tersebut.
  3. Tahun lalu aku kesal karena mereka melemparku dengan makanan. Sebuah anugrah yang seharusnya kita manfaatkan. Sedangkan tahun ini entah bagaimana aku harus berekspresi. Aku tidak bisa mengekspresikan apa-apa.

“Manusia sungguh makhluk yang unik ya Allah… terima kasih telah mempertemukanku dengan mereka semua. Karena merekalah aku bisa bertahan pada idealismeku ^_^”
*Setidaknya masih ada hadiah terbaik dari sang pencipta.

 
 
Sekre BEM KMFT UGM
Saat dimana tak tahu harus berkata apa

0 komentar:

Posting Komentar